BANDA ACEH: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh
(DPRA) didesak segera bekerja supaya tidak makan gaji buta, karena akan
melukai hati rakyat yang telah memilih mereka. Hal itu diungkapkan
Direktur Independent Research Institute (IRI), Mulyadi Nurdin, Lc, MH di
Banda Aceh, Rabu (12/11/2014) menyikapi vakumnya aktivitas anggota DPRA
hingga saat ini.
Mulyadi Nurdin
mendesak DPRA supaya segera memilih Ketua definitif, mempersiapkan Tata
Tertib (Tatib), dan Alat Kelengkapan Dewan supaya dapat segera bekerja.
“Tanpa adanya pimpinan Dewan definitif, Tatib, dan Alat Kelengkapan
Dewan, artinya DPRA tidak bisa bekerja, kalau tidak bisa kerja artinya
makan gaji buta, sedangkan waktu terus berjalan,” ungkap Mulyadi Nurdin.
Direktur IRI juga mengingatkan bawah di akhir tahun seharusnya DPRA sudah bisa membahas Anggaran APBA 2015, supaya bisa disahkan lebih cepat.
“Kalau hingga saat ini AKD saja belum ada bagaimana kita bicara RAPBA
2015, kalau APBA terlambat lagi disahkan artinya rakyat kembali
dirugikan, seharusnya anggota Dewan yang baru, bisa memberi contoh yang
baik kepada masyarakat,” ujarnya.
Mulyadi Nurdin juga menyerukan pimpinan partai politik di Aceh untuk segera duduk membahas persoalan ini, agar kelambanan kinerja DPRA dapat diselesaikan.
“Pimpinan parpol harus duduk bersama dan harus utamakan kepentingan
rakyat, kalau tidak segera duduk, rakyat khawatir anggaran APBA akan
terlambat pembahasan dan pengesahannya,” harapnya.(peristiwa.co)
Posted by
Unknown
Posted on Thursday, November 13, 2014 |
6:36 AM
With No comments
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::
0 comments:
Post a Comment